REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI menggelar wisuda ke-14 di Pusdiklat Kemendikbud Depok, Jawa Barat, Sabtu (23/11). Para wisudawan/wisudawati mendapatkan pembekalan dari Direktur Pendidikan dan Riset Keuangan Syariah Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), Dr Sutan Emir Hidayat.
Mengangkat tema “Advancing the role of graduates to accelerate the Islamic economic development in Era 4.0”, Sutan Emir menuturkan, Indonesia telah berhasil menjadi negara terkemuka sekaligus menempati posisi ke-5 setelah Malaysia, UAE, Bahrain dan Arab Saudi untuk ekonomi syariah pada tahun 2019. “Tetapi Indonesia masih hanya bermain di tiga sektor, yaitu Islamic finance, halal travel dan modest fashion,” ujarnya.
Ia menambahkan, keunikan ekonomi syariah di Indonesia menyatukan komersial dengan sosial dan menjadi negara yang pertama menerbitkan Sukuk yang memperhatikan sosial.
Namun, menurut data OJK per September 2019, total aset keuangan syariah Indonesia (tidak termasuk saham syariah) hanya 8,87 persen. “Ini menjadi tantangan kita ke depannya untuk terus meningkatkan dan menyadarkan masyarakat tentang pentingnya ekonomi syariah,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Sutan Emir menegaskan, salah satu faktor penting dalam membangun ekonomi syariah adalah sumber daya manusia (SDM) serta riset dan pengembangan (R&D). “Sebab, SDM merupakan motor penggerak dalam mencapai target yang diinginkan,” tuturnya.
Ia mengemukakan, butuh strategi untuk memajukan peran SDM ekonomi Islam. Hal itu mencakup peningkatan efektivitas dan keterlibatan para pelaku industri syariah, peningkatan kualitas dan kuantitas SDM di lembaga sosial atau keagamaan, peningkatan kualitas dan kuantitas SDM keuangan syariah, penguatan halal value chain industry halal dengan teknologi industri 4.0, pembangunan halal centre, pusat data dan sistem informasi nasional, pengembangan SDM, kerangka regulasi, serta produk industri halal yang berbasis pada riset.
Para wisudawan STEI SEBI.
Wali Amanat STEI SEBI, Drs Charmeida Tjokrokuswarno MA, MKom mengatakan, “Di era digital ini atau biasa disebut dengan revolusi industri 4.0, perkembangan teknologi harus menjadi acuan bagi diri kita untuk lebih maju ke depannya. Ini perlu menjadi perhatian kita semua, khususnya para wisudawan/wati yang akan menyebar di masyarakat. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Kita selaku akademisi harus bisa berperan aktif di masyarakat khususnya dalam hal kebaikan yang menjadikan kita sebagai manusia yang bermanfaat.”
Pesan juga disampaikan oleh Ketua STEI SEBI, Sigit Pramono PhD, CA, CPA. “Jadilah pribadi-pribadi yang selalu bersyukur, berintegritas tinggi dengan menjadi pionir dalam kebaikan, kejujuran dan harus selalu punya semangat pembelajar dan berkarya pada setiap zamannya,” ujarnya.