Mahasiswa angkatan 2019 dan Program Studi Manajemen Bisnis Syariah (MBS) Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI (STEI SEBI) mengadakan webinar yang diberi nama Sociocation. Nama tersebut diambil dari kata social dan juga education yang bermaksud untuk membahas berbagai hal tentang gerakan-gerakan sosial di bidang pendidikan. Acara yang dilaksanakan pada hari Sabtu (29/1) ini diselenggarakan dengan cara daring dan diikuti oleh para mahasiswa STEI SEBI dan terbuka juga untuk umum.
Dalam acara tersebut juga terdapat agenda lain seperti pameran virtual, penayangan dokumentasi projek sosial, dan juga pitching bisnis. Agenda-agenda tersebut merupakan projek akhir mahasiswa Prodi MBS angkatan 2019 di semester 5 ini untuk dapat menyelesaikan mata kuliah kewirausahaan sosial. Menurut Syakir selaku ketua panitia dalam acara ini, “dengan adanya acara ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan juga motivasi kepada kita semua untuk dapat berkontribusi secara nyata menyelesaikan permasalahan yang ada di tengah masyarakat”.
Narasumber yang diundang dalam webinar sociocation ini juga merupakan pakar-pakar di bidangnya, beliau adalah Sigit Pramono, Ph.D.CA,CPA selaku ketua STEI SEBI dan juga Heni Sri Sundani yang merupakan aktifis sosial dan founder anak petani cerdas. Pada kesempatan tersebut Sigit Pramono menyampaikan, “Ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan ketika akan menjadi aktifis sosial, diantaranya adalah memiliki jiwa leadership yang baik, mempunyai kompetensi, passion, berintegritas, dan jaringa yang luas untuk berkolaborasi.” Menyambung dari perkataan beliau, Heni yang juga merupakan aktifis sosial menyampaikan, “Satu pertanyaan yang saya rasa sangat penting untuk dapat dijawab dari dalam diri kita masing-masing adalah pertanyaan mengapa kita harus berada di jalan ini (aktifis sosial)?, jika kita telah mempunyai alasan kuat terhadap pilihan yang kita ambil, maka itu akan menjadi motivasi terbesar dalam diri kita untuk terus berkarya dan menebar manfaat bagi sesama”. Beliau menambahkan, “Memberi bukan karena saya punya banyak, tetapi karena saya tahu bagaimana rasanya tidak punya apa-apa.” Pungkasnya.
Acara tersebut kemudian dilanjutkan dengan pitching bisnis dan juga pameran virtual yang dapat di ikuti oleh para peserta webinar. “Dengan beberapa rangkaian kegiatan tersebut, diharapkan dapat lahir para wirausahawan muda yang fokus kepada permasalahan sosial dan mampu memberikan solusi dari permasalahn tersebut”, ungkap Nela yang juga menjadi peserta pitching bisnis dalam acara tersebut. (hfz)