REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini perkembangan dunia fashion di Indonesia termasuk pesat, dari berbagai model dan ukuran. Kebutuhan atas fashion muslim meningkat pesat, Subsektor fashion sendiri pada tahun 2015 telah menyumbang sebesar 28,29% atau setara dengan Rp 181,5 triliun, kedua terbesar setelah subsektor kuliner.
Peluang inilah yang diambil oleh Ibnu Syahmiru, mahasiswa STEI SEBI Depok, Jurusan Manajemen Perbankan Syariah untuk membangun bisnis fashion muslim, khususnya di bidang hijab yang ia beri nama Hijab Aliflammim. “Saya menggunakan nama Hijab Aliflammim karena terinspirasi dari film Aliflammim,” kata Ibnu dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ibnu memutuskan untuk menjadi pengusaha karena Hijab Aliflammim adalah bisnis yang dibangun oleh Ibnu semenjak ia kuliah semester 3. Ketika itu, Ibnu memutuskan ingin menjadi pengusaha karena ingin menjadi Muslim yang kaya dan memberikan manfaat untuk orang disekitar. “Alasan saya membuat bisnis hijab karena saya melihat tren hijrah di kalangan Muslimah Indonesia, banyak dari perempuan Indonesia yang sampai menjadikan hijab sebagai gaya hidup dengan aneka model,” ujarnya.
Produk yang dimiliki oleh Hijab Aliflammim pun beraneka ragam, dimulai dari hijab instan, hijab 3 in 1, baju koko, sampai ke masker kain. Salah satu keunggulan produknya selain instan juga menawarkan warna yang beragam. “Saya menawarkan lebih dari 50 warna berbeda dalam produk Hijab Aliflammim. Harganya produk jilbab dan gamis Aliflammim mulai dari Rp 50 ribu sampai Rp 149 ribu,” tuturnya.
Dalam menjalankan bisnis pastinya tidak selalu mulus. Pasti terdapat tantangan di perjalanannya. Hal ini juga dirasakan oleh Ibnu. “Mulai dari beberapa kali mendapat orderan fiktif, kerugian dalam menjalankan bisnis sampai ditipu.oleh beberapa relasi dan kenalan baru,” ungkapnya.
Namun semua itu tidak membuatnya patah semangat. Ia pun menyadari bahwa dalam menjalankan bisnis ia tidak bisa sendiri. Perlu ada wadah ekosistem yang mendukung pengembangan bisnisnya. Ibnu pun akhirnya memutuskan untuk mendaftar beasiswa Islamic Social Development Program (ISDP) dari Bank Syariah Mandiri (BSM) dan alhamdulillah ia pun diterima sebagai penerima beasiswa ISDP.
“Ternyata dari ISDP saya mendaptkan banyak fasilitas yang bisa mengembangkan bisnis saya, dimulai dari mentor bisnis, seminar tentang wirausaha sampai bantuan uang pendidikan dan modal usaha,” paparnya.
Ia merasa beasiswa ISDP sudah sangat sempurna untuk menjadi wadah ia belajar, mendapatkan ilmu dan pengalaman yang sebelumnya belum bisa ia dapatkan. “Saya berharap beasiswa yang disalurkan melalui Laznas BSM Ummat ini terus dilanjutkan supaya dapat membantu banyak orang dengan menjadikannya Muslim yang kaya,” ujarnya.
Ibnu bersama Hijab Aliflammim mempunyai impian untuk menjadi produsen jilbab (gamis) dan khimar terlengkap di dunia. Strategi dari Hijab Aliflammim adalah menggunakan sistem distributor. Untuk mendapatkan distributor di setiap kota ia menyediakan sistem penjualan untuk para distributor, sehingga metode penjualan di setiap distributor seragam dan lebih memperkuat branding Hijab Aliflammim.
Untuk tujuan branding,upaya yang Hijab Aliflammmim lakukan dengan mengoptimalisasi media sosial, seperti mengadakan publikasi secara masif dengan menggumpulkan banyak endorsement dari orang-orang yang berpengaruh yang memiliki massa sesuai dengan segmentasi Hijab Aliflammim; melakukan paid promote di akun media sosial target; dan sering memposting testimoni konsumen setelah membeli produk Hijab Aliflammim.
Saat ini tim di Hijab aliflammim berjumlah 4 orang dengan Ibnu sebagai CEO-nya. Terkait produksi, Hijab Aliflammim melakukannya dengan bekerja sama bersama UMKM yang ada di Depok dan Bogor. “Dalam proses produksi, kami melakukan proses pencarian bahan, penjahitan, pengemasan dan quality control sampai produk tersebut siap untuk dijual,” ujarnya.
Ibnu mengungkapkan, Hijab Aliflammim mempunyai tujuan jangka panjang di bidang sosial dan ekonomi. Untuk sosial hijab Aliflammim memiliki harapan jangka panjang memiliki komunitas dan membantu memperkuat dakwah ekonomi dengan kemudahan menjadi dropshipper. “Terkait bidang ekonomi, kami memiliki harapan punya toko Hijab Aliflammim dan mempunyai maksimal tiga distributor di setiap kota,” paparnya.