Sabtu, 15 Januari 2022 Prodi Akuntansi Syariah dan Manajemen Bisnis Syariah STEI SEBI mengadakan kuliah tamu mata kuliah Akidah Akhlak, Sabtu (15/1). Kuliah ini diisi oleh Idrus Abidin,Lc,.M.A. sebagai dosen tamu dengan tema “Tauhid Bekal Menyikapi Kehidupan Zaman Now”.
Kuliah tamu kali ini diikuti oleh mahasiswa semester I yang terdiri dari Prodi Manajemen Bisnis Syariah dan juga Prodi Akuntansi Syariah. Saat ini Yoyo Sundoyo dan Fadhillah menjadi dosen pengampu mata kuliah tersebut. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Idrus Abidin yang telah berkenan menjadi dosen tamu pada mata kuliah akidah akhlak. Webinar ini harapan nya dapat melengkapi materi perkuliahan akidah akhlak yang disampaikan di kelas. Bicara akidah adalah sesuatu yang sangat urgen. Dengan webinar ini diharapkan dapat memberikan bekal dalam menyikapi tantangan kehidupan saat ini” ungkap Yoyo Sundoyo dalam sambutan nya.
Dalam materi nya, Bapak Idrus Abidin yang juga merupakan Dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Al Manar menyampaikan bahwa tauhid adalah menjadi penyebab diciptakan nya alam semesta. Fenomena yang sedang viral saat ini yaitu sesajen yang di gunung semeru dan boneka arwah adalah contoh nyata bagaimana kita menyikapi nya dengan bekal tauhid yang benar. Tauhid yang harus kita yakini adalah Allah sebagai Rabb, yang menciptakan dan memberikan rizki.Tauhid ini disebut Tauhid Rububiyah. Implementasi dari pemahaman tauhid yang benar adalah kita melaksanakan konsep Ihsan dalam kehidupan kita. Tauhid berikutnya yang perlu kita pahami adalah Tauhid Asma Wa Sifat dan Tauhid Ilahiyah.
Selanjutnya, bekal utama dalam menyikapi kehidupan adalah Tauhid yang objek kajian nya adalah Allah SWT. Bukti-bukti penguatnya adalah Fithroh. Fithroh ini dapat kita lihat ketika manusia menghadapi kondisi yang sangat mencekam, misal ketika gempa yang lalu. Setiap manusia akan berusaha untuk mencari pelindung dirinya. Bukti penguat lain adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Sebagai manusia kita memiliki kemampuan yang terbatas. Oleh karena itu manusia butuh petunjuk dalam kehidupan nya. Petunjuk Qur’an adalah petunjuk yang detail bagaimana kita beriman kepada Allah, Rasul, Malaikat, Kitab, Hari Akhir, dan Qodho dan Qadr. Dengan keimanan dan keyakinan tersebut, maka kita menjadi manusia yang sangat bergantung dan butuh terhadap Allah SWT.
Pada akhir materinya beliau menyampaikan tujuan kita belajar akidah adalah : 1. Memperkuat dan mengokohkan keimanan. Kekokohan Iman akan menjadikan manusia merdeka, artinya bebas dari segala bentuk penghambaan kepada selain Allah SWT. Selain itu kita hanya tunduk dan patuh kepada Allah. 2. Mendapatkan ketenangan jiwa. Ada keberkahan hidup yang diperoleh. Kita berkumpul dalam zoom ini adalah keberkahan dari Allah. Dalam penutupnya beliau menyampaikan dimana ada kebebasan disitu ada tanggung jawab kita untuk mengesakan Allah SWT.